Kutipan dan Nasehat

Kebakhilan dan balasannya

"Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang telah Allah Subhanahu Wata'ala berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan"

Sesungguhnya Allah telah mendengar perkatan orang-orang yang mengatakan: "Sesunguhnya Allah miskin dan kami kaya." Kami akan mencatat perkataan mereka itu dan perbuatan mereka membunuh nabi-nabi tanpa alasan yang benar, dan Kami akan mengatakan (kepada mereka): "Rasakanlah olehmu azab yang mem bakar."

Azab yang demikian itu adalah disebabkan perbuatan tanganmu sendiri, dan bahwasanya Allah sekali-kali tidak menganiaya hamba-hamba-Nya.

Al Quran Pedoman Hidup

Tidak sedikit orang yang tidak beriman kepada al-Qur’an sekalipun mereka mengaku sebagai orang yang beriman. pun demikian tidak sedikit orang yang memang benar - benar tidak beriman karena memang telah dibutakan oleh Allah Subhanahu Wata'ala Al Baqarah ,

Mereka yang demikian kebanyakan akan menghabiskan hidup mereka dengan berpegang pada khayalan, dan kehidupan yang mereka jalani akan banyak sekali menyalahi aturan , hukum dan norma yang telah dijelaskan didalam al-Qur’an, bahkan mereka menolak al-Qur’an sebagai pembimbing mereka.

Padahal, hanya al-Qur’an yang memberikan pengetahuan yang benar dalam masa kehidupan ini kepada setiap orang, dan al-Qur’an menjelaskan rahasia-rahasia penciptaan Allah dengan penjelasan paling benar dan paling murni.

Informasi apa pun yang tidak berdasarkan pada al-Qur’an adalah informasi yang tidak benar, dengan demikian informasi tersebut merupakan tipuan dan khayalan yang diperoleh dari syeithan. Dengan demikian, orang-orang yang tidak berpegang pada al-Qur’an hidupnya dalam keadaan mengkhayal dan di akhirat, mereka akan dilaknat selama-lamanya.

Kecuali jika Allah Subhanahu Wata'ala menghendaki lain. 

Wallahu A'lam

Jika Diganggu Syeithan


Hanya Mengingatkan Bukan Mengarahkan

Tidak ada seorangpun yang pernah akan benar-benar mengerti sepenuhnya dan memahami setiap dinamika pengalaman seseorang pun tidak ada seorangpun pernah bisa mengerti mengapa mereka bertindak seperti yang mereka lakukan.

Kita semua memiliki kenangan yang berbeda,  serta pola pikir dan pengalaman yang berbeda pula, kita memilih untuk bertindak disaat yang sesuai. Jika seseorang berperilaku dengan cara yang Anda tidak mengerti atau tidak setuju dengan hal itu maka bukan tugas anda untuk mengarahkan mereka akan tetapi hanya memberitahu mereka bahwa mereka melakukan sesuatu yang kurang benar dengan terus menerus,

Jika Allah Menghendaki maka mereka akan berhenti namun jika Allah tidak menghendaki maka mereka akan terus dalam keadaan yang seperti itu, karena setiap orang akan melakukan apa yang mereka benar-benar ingin melakukannya entah apakah Anda setuju dengan itu atau tidak.

Masing - masing akan mempertanggung jawabkan perbuatannya sendiri.

Back to Top